Membran elektroliser adalah komponen kritis dalam jenis elektroliser tertentu, berfungsi sebagai elektrolit sekaligus penghalang fisik untuk memisahkan gas hidrogen dan oksigen sambil memungkinkan transport ion. Hyto Energy fokus pada tiga jenis membran elektroliser utama, masing-masing dirancang sesuai kebutuhan teknologi elektrolisis tertentu. Membran pertukaran proton (PEM) merupakan komponen inti dalam elektroliser PEM. Membran tipis berbasis polimer ini menghantarkan proton (H⁺) dari anoda ke katoda sambil menghalangi elektron, memastikan bahwa hidrogen hanya dihasilkan di katoda. PEM Hyto dirancang untuk memiliki konduktivitas proton tinggi, stabilitas kimia dalam lingkungan asam, serta daya tahan terhadap suhu dan tekanan tinggi selama proses elektrolisis. Selektivitas dan permeabilitas gas yang rendah sangat penting untuk menghasilkan hidrogen berkualitas tinggi (lebih dari 99,99%) serta mencegah pencampuran gas berbahaya. Membran pertukaran anion (AEM) digunakan dalam elektroliser AEM, memfasilitasi transport ion hidroksida (OH⁻) dari katoda ke anoda. Membran ini dirancang agar stabil dalam kondisi basa, kompatibel dengan katalis logam non-berharga, serta memiliki konduktivitas ion tinggi. AEM Hyto merupakan inovasi penting, memungkinkan penggabungan keunggulan biaya elektroliser basa dengan efisiensi setara PEM, karena tidak memerlukan elektrolit cair sekaligus mengurangi biaya material. Dalam elektroliser basa, meskipun sistem tradisional menggunakan diafragma berpori alih-alih membran padat, desain modern dapat menggunakan membran canggih untuk meningkatkan transport ion dan pemisahan gas. Diafragma tersebut berpori untuk memungkinkan aliran ion hidroksida namun membatasi difusi gas, memastikan operasi yang aman dan efisien. Fokus Hyto pada teknologi membran memastikan bahwa elektroliser mereka mencapai efisiensi, daya tahan, dan keselamatan optimal. Untuk informasi rinci mengenai spesifikasi membran dan kompatibilitas dengan model elektroliser tertentu, disarankan untuk menghubungi Hyto Energy.